Diskusi Nonformal Sore Fisipol UHN Medan dan LIPI yang Saling Mengapresiasi

Saling memberikan apresiasi adalah sesuatu yang menunjukan sikap hormat dan rendah hati. Hal itu terlihat saat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas HKBP Nommensen Medan kedatangan Team Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat yang bertandang ke Fisipol UHN Medan dengan penuh kekeluargaan dan saling terdengar canda dan tawa. Dr. Dimpos Manalu, M.Si yang merupakan dosen Teori Politik dan pakar politik Fisipol UHN Medan lulusan UGM Yogyakarta ini dengan keahlian dan kelihaiannya selalu membuat suasana penuh riuh dan tertawa.

Dr. Dimpos Manalu, M.Si mengatakan kepada media bahwa kedatangan team LIPI dan BPS ini adalah kunjung silaturahmi setelah mereka selesai melakukan penelitian dan kita sebagai pendamping penyuplai data dan juga memberikan masukan –masukan untuk menguatkan penelitian mereka, tegas Dimpos Manalu lagi. Dalam keterangnya Dimpos mengatakan mereka sedang melakukan penelitian tentang “migrasi kembali tenaga kerja ke wilayah asal” akibat pandemi Covid-19 di 12 provinsi di Indonesia.

Pada kesempatan ini juga, Dekan Fisipol UHN Medan Drs. Darma Manalu, M.Si menjelaskan sejumlah hal terkait tema penelitian. Bahkan Dekan mengatakan kedepan antara LIPI Pusat dan Fisipol UHN Medan bisa melakukan berbagai kegiatan yang sifatnya pengembangan riset sosial dan riset politik sebagai upaya membumikan riset sosia di negara ini. Ini adalah kunjungan kehormatan bagi kami di lingkungan UHN Mdan karena kami kedatangan team hebat dari LIPI, tegas Dekan Fisipol ini lagi.

Sementara Dr. Dimpos Manalu kembali menegaskan bahwa Sebelumnya, 26 Agustus lalu, saya setengah “dipaksa” Mbak Syarifah Dalimunthe sebagai narasumber untuk memahami isu-isu terkait di Sumatera Utara, khususnya dalam konteks Kabupaten Toba dan Samosir.

Awalnya saya menolak dan mengajukan nama lain, karena saya bukan ahli demografi. Tapi karena “dipaksa” Mbak Syarifah dengan pendekatan “primordial”—sama-sama berasal dari Tapanuli (Utara dan Selatan) dan sesama alumni UGM, akhirnya tantangan saya terima, canda Dimpos Manalu lagi. Untunglah saya masih mengingat teori “bright city lights” dan “push and pull factors”, yang dulu sekilas saya pelajari di Magister Studi Kebijakan, UGM.

Saya beruntung, karena ketika itu dosen-dosen di program ini bukan hanya dari Fisipol UGM, tapi juga dari geografi, antropologi, dan lainnya (multidisiplin). Saya makin sumringah karena di akhir acara, Mbak Syarifah, mewakili tim, menyerahkan kaos, buku, dan plakat LIPI sebagai oleh-oleh lanjut Dr. Dimpos Manalu, M.Si lagi.

Sementara Syarifah Dalimuntha dari LIPI mengatakan sangat senang bisa bertamu ke Fisipol UHN Medan ini. Diskusi kami terus mengalir sekalipun tidak formal sifatnya dan penuh kekeluargaan. Sangat kami harapkan kedepan ada berbagai kerjasama yang bisa kita lakukan untuk kepentingan riset sosial dan riset politik dengan fokus di Sumatera Utara. Terima kasih buat Dekan Fisipol dan Dr. Dimpos Manalu yang sudah menerima kami dengan penuh kekerabatan dan keleluargaan, tegas Syarifah Dalimunthe lagi.